Sejumlah Aktivis Akan Melakukan Aksi Dukung Polda Sumut untuk Menangkap Oknum Polri Diduga Terlibat Penganiayaan

penyekapan dan penganiayaan

topmetro.news – Masih ingat kasus penyekapan dan penganiayaan yang diduga dilakukan pasangan suami istri (pasutri) oknum perwira pertama Polri, AKP PS dan istrinya Ibu Bhayangkari yang juga ASN Dinas Kesehatan Langkat yang berdinas di Puskesmas Selesai, Drln Br S?

Dari perkembangan penanganan kasus yang telah dilaporkan secara resmi ke Mapolda Sumut oleh Sahun Br Karo (62) ibu salah satu korban penganiayaan, berdasarkan Laporan Polisi No. LP/B/1223/VII/2021/SPKT/POLDA Sumatera Utara, tanggal 30 Juli 2021, ternyata dalam perkembangan kasusnya diduga juga melibatkan oknum Polri lain. Yakni berinisial Ad, yang juga disebut-sebut merupakan bagian keluarga terduga pelaku Drln Br S.

Lambannya penanganan kasus tersebut yang sudah memasuki hampir tujuh bulan sejak dilaporkan ke Polda Sumut sejak 30 Juli 2021 lalu, hingga kini kasusnya terkesan masih tarik-ulur.

Lambannya penanganan kasus ini dan bahkan disinyalir malah dijadikan bahan untuk mencari-cari celah kesalahan pihak-pihak keluarga pelapor lainnya sehingga penangan kasus dugaan penganiayaan dan penyekapan yang diduga melibatkan oknum aparat Polri di jajaran Polda Sumut ini sangat disesalkan berbagai pihak, khususnya para aktivis yang dari awal mengawal kasus ini.

Sebagaimana yang disampaikan Koordinator Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Langkat (GEMPALA) Abd.Azis, mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan aksi demo di Mapolda Sumut dalam beberapa hari ini, untuk mendesak sekigus mendukung Kapolda Sumut, Irjend Pol.Drs.R.Z.Panca Putra Simanjuntak, M.Si, agar senantiasa berpegang teguh dengan program Presisi Kapolri.

“Kita yakin dan percaya, jika Bapak Kapolda Sumut di bawah kepemimpinan Irjen Pol Drs Panca RZ Putra Simanjuntak, selalu berpegang teguh dengan palsafah Tri Brata, dan program Presisi Kapolri. Kami yakin, Pak Kapolda terus berbenah-benah, baik memperbaiki berbagai administrasi kemudahan pelayanan masyarakat yang profesional serta berintregritas dan jujur. Serta berupaya agar moral serta kredibilitas seluruh jajarannya bekerja dengan maksimal dan lebih mengayomi,” paparnya.

Percaya Kapolda Sumut

Mereka juga yakin, Kapolda Sumut tidak ingin institusinya tercoreng karena moral anggotanya yang telah menyimpang dari falsafah Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat.

“Jadi, kami minta, bersihkan jajaran Polri, khususnya di wilayah jajaran Polda Sumut, dari bromocorah-bromocorah aparat hukum yang sewenang-wenang. Apalagi sampai mendukung kepentingan pribadi istrinya yang notabene merupakan Ibu Bhayangkari, untuk melakukan upaya dugaan penyekapan serta penganiayaan karena hutang piutang,” ujar Abd.Azis kepada topmetro.news, Minggu (16/2/2022) di Binjai.

Menjawab pertanyaan berapa aliansi yang mereka persiapkan untuk aksi ke Mapolda Sumut dalam beberapa hari ke depan, Azis mengatakan akan terus berkoordinasi lagi dengan rekan-rekan aktivis.

“Tapi yang sudah pasti, GEMPALA dan Aiansi Langkat Bersatu (ALB). Kita tetap upayakan agar dalam pelaksanaan aksi nanti tetap mengikuti prokes. Kita dalam aksi nanti hanya perwakilan saja karena kita tetap menghormati aturan prokes agar tidak terlalu ramai,” terangnya.

Sememtara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Panca RZ Putra Sanjuntak, melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat dikonfrmasi terkait sudah sejauh mana penangan pelaporan dugaan kasus penganiayaan dan penyekapan yang diduga melibatkan dua oknum perwira pertama Polri yang berdinas di SPN Hinai berinisial AKP PS serta istrinya berinisial Drln Br S, dan Bintara Polri berinisial Adl, belum bisa menjelaskan secara spesifik.

“Saya kan harus cek dulu, ya,” ujar Kombes Hadi Wahyudi, singkat memjawab topmetro melalui layanan WhatsApp, Minggu (16/2/2022) sore.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment